36 Desa di Gunungkidul Kesulitan Air Bersih

SOROTLENSA, YOGYAKARTA- Puluhan desa di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengalami kekeringan setelah beberapa bulan tidak hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengungkapkan, berdasarkan data yang dimilikinya, ada 36 desa yang mengalami kekeringan.
Desa itu terletak di enam kecamatan, yakni kecamatan Girisubo, Tepus, Paliyan, Panggang, Purwosari, dan Rongkop.
Jumlah desa yang mengalami kekeringan meningkat dari tahun lalu. BPBD Gunungkidul hanya menangani delapan kecamatan pada 2017.
“Pada tahun ini untuk Kecamatan Saptosari yang sebelumnya mandiri dalam melakukan dropping air, kini masuk ke daftar droping air bersih,” kata Edy saat dihubungi, Minggu (24/6/2018)
Setiap hari, pihaknya mengirimkan sebanyak 24 tangki dengan 6 mobil setiap hari.
“Sampai saat ini sejak dilakukan pertama oleh Bupati 4 Juni lalu, kita hanya libur selama 4 hari. Sisanya kita terus melakukan droping air bersih,” ucapnya.
Edy mengatakan, sebagian wilayah yang saluran PDAM-nya sempat tersendat kini sudah mengalir. Namun, aliran air tersebut tidak setiap hari.
Sementara itu, Wida, warga Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari mengaku sudah membeli air bersih ke tangki swasta sebanyak tiga kali dengan harga per tangki Rp 110.000.
“PDAMnya sudah tidak mengalir sejak kemarau,” katanya.
Dia berharap, pemerintah daerah memberikan solusi. Sebab, penyaluran air bersih melalui bantuan air bersih hanya situasional.
“Kedepan pemerintah bisa memberikan solusi terkait distribusi PDAM yang diharapkan bisa setiap hari mengalir meski saat musim kemarau,” ujarnya.
(Sumber kompas.com)