Dampak Penurunan Produksi, Ketum KSPSI Benarkan Gudang Garam PHK 308 Karyawan

JAKARTA – Terkait informasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM), Ketua Umum (ketum) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Mohammad Jumhur Hidayat, membenarkan.

“DPP KSPSI membenarkan kabar PHK buruh Gudang Garam tersebut. Ketua Umum DPP KSPSI, Jumhur hidayat menyampaikan kebenaran tentang adanya efisiensi di Gudang Garam, dampak penurunan produksi,” kata Jumhur yang dilansir inilah.com, Selasa (9/9/2025).

Atas penurunan produksi d GGM, kata dia, berdampak kepada 308 buruh yang terkena PHK. Alasan manajemen Gudang Garam, cukup klasik yakni efisiensi. Ada skema penawaran pensiun dini, atau tidak diperpanjang kontrak kerja. “Ratusan karyawan yang terdampak itu, kebetulan bukan dari anggota kami,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa membantah terjadinya PHK massal pekerja Gudang Garam yang sempat viral di media sosial, dan berita online.

Dia bilang, manajemen Gudang Garam menawarkan program pensiun dini kepada karyawannya. “Terkait PHK massal, yang terjadi bukan PHK massal, yang benar adalah program pensiun dini ditawarkan manajemen Gudang Garam,” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (9/9/2025).

Ia mengatakan, program tersebut telah berlangsung cukup lama dan hanya melibatkan sebagian kecil karyawan. Sekitar 200 karyawan mengajukan pensiun dini, semuanya masih dalam proses.

Isu PHK massal di Gudang aram itu, mencuat sejak akhir pekan lalu, setelah beredar video viral di platform seperti Instagram dan X (dulu Twitter). Video itu menampilkan momen perpisahan pekerja di salah satu pabrik Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur.

Video tersebut memicu spekulasi bahwa ribuan karyawan terdampak PHK akibat tekanan keuangan perusahaan, di tengah penurunan laba bersih semester I-2025 sebesar 87,3 persen menjadi Rp117,16 miliar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim Sigit Priyanto juga membenarkan temuan tersebut.

“Itu di Instagram, itu saya cek sana, sama nakernya, sama manajernya, ternyata ada penawaran program pensiun dini. Sudah 200 yang datang tapi semua sudah dipenuhi,” ujar Sigit.

Hal itu sejalan dengan bantahan manajemen Gudang Garam sebelumnya, yang menyatakan pabrik di Tuban tetap beroperasi normal dengan 800-850 karyawan.

Meski demikian, data laporan tahunan perusahaan menunjukkan penurunan jumlah karyawan secara bertahap dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 pada 2024, diduga dampak restrukturisasi akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya rokok ilegal.**

sumber: inilah.com