Elizar |
SOROTLENSA, DUMAI – Peran kaum wanita dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting.
Pasalnya berkembang atau tidak suatu bangsa ini tentunya tidak lepas dari sentuhan kaum wanita.
Dari tangan dingin seorang wanita jualah menghasilkan para pejuang bangsa dan pemimpin yang berkualitas.
Tak lepas dari kasih sayang ibu, sejumlah tokoh penggerak kaum wanita pun juga bermunculan sejak hadirnya pahlawan-pahlawan perempuan, seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, RA Dewi Sartika yang menjadikan perempuan Indonesia setara dengan kaum pria hingga saat ini, tak hanya menjadi seorang pemimpin perusahaan besar, menjadi pemimpin daerah, legislator bahkan Presiden RI.
Berangkat dari hal tersebut di atas, tak ketinggalan, tokoh wanita Dumai juga ikut berpartisipasi, salah satunya, Elizar yang merupakan Srikandi Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Kota Dumai bercita-cita ingin meneruskan perjuangan para pahlawan perempuan tersebut.
Dengan cara ikut berpartisipasi dalam pertarungan pemilu legislatif pada 27 April 2019 mendatang dengan menggandeng partai besutan Zulkifli Hasan selaku Ketua MPR.
Berangkat mewakili daerah pemilihan III, yakni Sungai Sembilan dan Bukit Kapur, Elizar didapuk pada nomor urut tiga pula.
Sebagai wanita yg dikenal aktif di organisasi sayap PAN, sosok wanita pejuang yang peduli terhadap lingkungannya, dikenal sebagai wanita yang cerdas dan ramah.
Kepada Sorotlensa.com, Elizar mengaku alasan dirinya terjun ke dunia politik yang nota bene politik itu “kotor”, karena ingin mengubah paradigma tersebut.
Berpolitik santun dan berakhlak akan ia tunjukkan kepada masyarakat.
“Dengan berpolitik yang beretika, untuk perubahan ke arah yang lebih baik, insya Allah akan terwujud,”sebut Elizar.
Sebagai warga Dumai, ia juga ingin berbuat sesuatu bagi masyarakat yang memiliki 18 suku bangsa ini, khususnya masyarakat Kecamatan Sungai Sembilan dan Bukit Kapur, seandainya warga tersebut mempercayakan dia sebagai wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Kota Dumai nanti.
Berdasarkan penglihatan dari kaca matanya, saat ini, masih banyak terjadi ketimpangan di masyarakat seiring dengan pesatnya teknologi.
“Ketimpangan terjadinya jurang perbedaan ekonomi yang sangat mencolok antara si Kaya dan si Miskin, yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin,”paparnya dengan riak wajah sedikit kecewa.
Dikatakannya lebih lanjut, sebagai wanita, Elizar merasa terpanggil untuk lebih meningkatkan harkat derajat kaum wanita sesuai ke arah yang lebih tinggi tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang wanita.
Elizar menilai, jika permasalahan kaum wanita di Kota Dumai khususnya di dapilnya terbilang cukup kompleks.
“Banyak permasalahn yang belum teratasi, dari mulai peluang dan perlindungan kaum wanita,”tuturnya menambahkan.
Elizar berprinsip, bahwa maju mundurnya suatu bangsa itu tergantung dari olahan didikan para wanita.
“Sebab, dari tangan kaum wanitalah para anak bangsa yang berkualitas akan tercipta sebagai generasi penerus bangsa,”ujarnya.
Sehingga, ia pun bertekad Untuk mewakafkan tenaga dan pikirannya untuk masyarakat Dumai.
Tak ditampik, hal ini tentunya mendapat dukungan dari sang suami dan keluarga.
“Tentunya warga Dumai, terutama masyarakat Sungai Sembilan dan Bukit Kapur,”tutupnya.
Pewarta : Arif