BENGKALIS – Lanjutan pembangunan Drainase bersumber Dana Desa tahun 2020 di Desa Perapat Tunggal Kecamatan Bengkalis kabupaten Bengkalis, selain diduga terjadi penyimpangan,juga terkesan mar – up.
Pasalnya,menurut sumber dari warga setempat pada awak media ini di Bengkalis,terdapat pembangunan lanjutan Drainase tidak mengacu kepada Speck Bestek sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
” ada sebahagian besi hanya di pasang 3 batang, kemudian ketebalan cor pada tutup balok atas tidak cukup ukuran dan tidak memakai lantai kerja. Sementara kalau adapun lantai kerja di laksanakan juga tipis,” ucap sumber yang minta namanya tidak di publikasikan.
Ditempat terpisah, Isnadi ketua LSM Topan mengatakan pada media ini 15/7/20, telah menyurati secara resmi ke pihak Pemerintahan Desa Prapat Tunggal terkait dugaan penyimpangan sebagai mana di sebut sumber di atas. Bahkan menurut Isnadi, selain dugaan penyimpangan pada pelaksanaan pembangunan lanjutan Drainase,juga terindikasi mar ap anggaran.
” Mengurangi volume pekerjaan dan mark up terkait pembangunan lanjutan drainase di Desa perapat tunggal,sudah kita klarifikasi sekitar dua minggu yang lewat,namun hingga sekarang respon pihak Desa maupun TPK tidak jelas,dan mungkin hal ini akan kita tindak lanjuti ke polres Bengkalis agar di usut,” jelas nadi.
Lanjut nya ” secara langsung saya pernah jumpa dengan pak kades itu, bahkan beliau ( Kades Prapat Tungga ) mengakui kalau pekerjaan itu bermasalah, dan sudah pernah menegur Tim Pelaksana Kegiatan TPK ,” imbuhnya lagi
“Kita sudah ada dokumen kegiatan itu, dan secara langsung juga sudah ke lokasi, titik pekerjaan yang diduga menyimpang dengan dasar itu kita kemaren menyurati Desa. Kalau dugaan mar up itu kita memang bukan teknis,namun secara kasat mata,kita bisa hitung berapa material pada pembangunan itu,dan itu merupakan tugas penyidiklah nanti,” pungkas nadi.
Kepala Desa Perapat Tunggal Ahmad di konfirmasi Via selulernya 0812 ******** pada Selasa 21/7/20 namun tidak aktif. Arianto