Ratusan Warga Kampar Keracunan Usai Santap Menu Pesta

Tampak warga Kampar tengah dirawat di Puskesmas Kampa yang diduga keracunan makanan usai menyantap menu pesta.(datariau)

SOROTLENSA, BANGKINANG – Ratusan warga Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau tiba-tiba harus dilarikan ke Puskesmas Kampa, Minggu (1/7/2018). Warga tersebut diduga mengalami keracunan dari makanan yang disantap di tempat pesta.
Sebelumnya, Puskesmas Kampa juga telah merujuk tiga orang pasien ke RSUD Bangkinang dan satu orang ke RS Aulia Hospital Pekanbaru. Diperkirakan banyak korban lainnya juga berobat di klinik dan rumah sakit swasta.
Kepala Puskesmas Kampa Fitri Yeni, SKM ketika ditanya awak media, Minggu (1/7/2018) malam mengatakan, mereka telah menerima pasien sejak Minggu siang tadi hingga malam ini lebih dari 100 orang.
Sebagian korban sudah ada yang pulang. Korban yang masih dirawat di Puskesmas Kampa sekira pukul 20.00 WIB sebanyak 82 orang. Diantaranya masih dipasang infus sebanyak 15 orang dan sisanya masih diobservasi sebanyak 57 orang.
Dari informasi yang diterima, korban diduga keracunan bersumber dari makanan yang disantap di tempat pesta pernikahan yang digelar di Dusun Perambahan, Desa Kota Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Sabtu (30/6/2018) lalu.
Dari pantauan media, di hari yang sama sekiranya pukul 20.00 WIB, peristiwa ini cukup menyita perhatian masyarakat di Kampar. Ratusan masyarakat, keluarga pasien memadati Puskesmas Kampa. Jalan Raya Pekanbaru – Bangkinang yang berada di depan Puskesmas Kampa tampak macet.
Peristiwa ini juga mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Kepala Dinas Kesehatan Kampar Nurbit dan beberapa staf telah turun ke Kecamatan Kampa sejak Minggu sore bersama Kepala Puskesmas Kampa Fitri Yeni dan staf.
Fitri menyebutkan, pihaknya menerima informasi gejala keracunan sekira pukul 13.00 WIB. Sebagian warga sudah ada yang mengeluhkan pusing, mual-mual, diare hingga muntah pada Sabtu (30/6/2018) tengah malam. Korban awalnya banyak berobat di desa. Namun jumlahnya semakin bertambah sejak siang hingga sore.
Gejala keracunan yang banyak dialami pasien adalah pusing, diare dan sakit kepala. “Karena petugas di desa tak tahu itu keracunan terus diobati. Ternyata tambah banyak,” ucap Yeni sembari mengakui banyak yang juga berobat di rumah sakit dan tempat praktek swasta.
“Seluruh staf, Kepala Puskesmas dan Kadis Kesehatan sudah terjun ke lapangan sejak siang tadi,” ungkapnya.
Ketika ditanya kendala penanganan pasien ia mengaku kendala tempat karena begitu banyaknya pasien.
Di lain kesempatan, berdasarkan pengakuan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, korban mengaku keracunan akibat memakan sate dan es tebak (es campur) di rumah salah seorang warga di Dusun Perambahan Desa Koto Perambahan yang melaksanakan pesta pernikahan pada Sabtu (30/6/2018) kemarin. 
“Kami yang makan sate dan Es Tebak banyak yang kena,” kata salah seorang korban ketika ditemui di Puskesmas Kampa.
Informasi keracunan ini viral di media sosial. Banyak warga menyebutkan bahwa Puskesmas Kampa dan keluarga korban membutuhkan banyak ambulan.
Sumber : datariau.com