Diduga Lakukan Ketimpangan, Masyarakat Minta Bupati Copot Penghulu Bagan Jawa


BAGANSIAPIAPI – Sejumlah masyarakat Kepenghuluan Bagan Jawa berkumpul di Simpang Jalan Makmur. 
Mereka meminta Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), H Suyatno agar mengganti Plt Penghulu Bagan Jawa, Suhendra ST dengan orang asli penduduk Bagan Jawa.
Demikian hal ini ditegaskan oleh tokoh masyarakat Bagan Jawa Markasim SE yang juga mantan penghulu daerah setempat kepada sorotlensa.com, Selasa, 3 Maret 2020 kemarin.
“Kami atas nama masyarakat Bagan Jawa berharap kepada pak bupati agar kepenghuluan kami (Bagan Jawa) dipimpin oleh warga sini juga. Dan kami yakin pak bupati orangnya bijak,”ungkapnya.
Karena kelebihan orang tempatan, kata dia, tentunya dia yang lahir dan dibesarkan di Bagan Jawa ini sudah mengetahui kondisi daerah Bagan Jawa.
“Apalagi sekarang ada dana ADD (alokasi dana desa) maupun DD tentunya akan membangun dengan sekala prioritas, mana-mana yang didahulukan dan dibutuhkan oleh masyarakat,”ucap Markasim.
“Apalagi Plt Penghulu Bagan Jawa saat ini pak Suhendra, kurang bermasyarakat,” kata Markasim.
Ia juga membeberkan sikap kurang bermasyarakatnya Suhendra saat diundang kegiatan religi oleh dirinya selaku Ketua Panitia Masjid Jami’ Bagan Jawa kala itu namun tak bersedia hadir.
“Termasuk kegiatan lainnya, sekalipun dia (Suhendra) tak pernah datang,”ucapnya berkeluh kesah.
“Padahal harapan kami sebagai masyarakat sentuhan silaturrahmi itu yang paling penting !; dan itu yang dibutuhkan. Jadi kami berharap kepada Bupati Rohil mau mendengarkan suara kami,”ucap dia.
Menurut dia, jika warga bersatu-padu mengadukan hal ini, dirinyapun yakin jika Bupati Suyatno mendengarkan jeritan mereka. “Jadi tak hanya perwakilan RT saja melainkan kami sebagai warganya,”papar dia lagi.
“Kalau kita baca undang-undang, plt itu paling lama satu tahun.  Apa kelebihan pak Suhendra itu sampai ditambah lagi dari dua tahun bahkan lebih,”jelasnya. 
Selain itu Kata Markasim, banyak ketimpangan yang dilakukan Suhendra terutama dalam penggunaan dana ADD, seperti tidak adanya pembangunan rumah masyarakat.
“Padahal itu salah satu skala prioritas permasalahan yang ada di daerah kami. Sementara masyarakat ini banyak yang membutuhkan. Untuk itu kami berharap Penghulu Bagan Jawa memang asli orang Bagan Jawa dan pak bupati segera mencopotnya,”tukasnya.(rus)