Din Syamsuddin .merdeka.com |
Jakarta – Din Syamsuddin mengkritik keras perihal adanya pendapat ataupun pernyataan adanya penyebaran intoleransi di beberapa masjid di Jakarta. Dia meminta pendapat tersebut harus didasari fakta, sehingga tidak terus menerus menyudutkan satu kaum.
“Dari mana dasarnya harus dijelaskan, kalau tidak, menimbulkan ketersinggungan di umat, jangan segala sesuatu dituduhkan ke umat Islam,” ujar Din di kediaman dinas Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).
Menurutnya, pendapat penyebaran intoleransi di beberapa masjid hanya sekedar isu tanpa ada bukti nyata. “Saya ragukan itu, itu hanya isu saja tanpa bukti, harus hati-hati terkait agama,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah mengantongi nama-nama masjid yang diduga menyebarkan radikalisme. Namun, dia menegaskan Pemprov DKI tidak akan membuka daftar 40 nama masjid yang diduga menyebarkan paham radikal dan intoleransi dengan pertimbangan menghindari perpecahan.
“Tentunya tidak mungkin kita umum-umumkan, akhirnya nanti menjadi perpecahan,” kata Sandi di Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Daftar nama 40 masjid radikal, menurut Sandi didapatkan Pemprov DKI dari hasil survei yang dilakukan oleh Alyssa Wahid.
“Kita dapat kabarnya dari survei yang dilakukan oleh Mbak Alyssa Wahid yang disebarkan dan kita kroscek di Biro Dukmental memang ada beberapa yang kita pantau (radikal),” ujarnya.
Sementara sikap berbeda ditujukan oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan itu justru enggan mengomentari adanya pendapat penyebaran intoleransi di beberapa masjid di ibu kota. Dia menantang temuan itu agar dibuktikan. “Ya yang ngomong suruh tunjukin,” kata Anies.
(sumber merdeka.com)