PEKANBARU – Menjelang perhelatan International Riau Fashion Week (IRFW) 2025 yang akan berlangsung pada 5 Oktober 2025 mendatang, panitia pelaksana menggelar konferensi pers di Grand Elite Hotel Pekanbaru, Jumat (3/10/2025).
Dengan mengusung tema “Semarak Batik Riau Menyapa Dunia”, acara ini menjadi agenda tahunan yang digelar oleh Puan Aspekraf Riau dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.
Koordinator Puan Aspekraf Riau, Irna Juwita, menjelaskan bahwa IRFW 2025 akan menghadirkan lebih dari 60 desainer dari dalam dan luar negeri. Di antaranya 10 desainer mancanegara asal Malaysia dan Filipina, serta desainer nasional dari Jakarta, Medan, Padang, Batam, dan Lampung. Sementara itu, desainer lokal Riau juga turut berpartisipasi menampilkan karya-karya terbaik mereka.
“Alhamdulillah, total peserta yang hadir tahun ini mencapai hampir 200 orang, termasuk sekitar 160 model yang akan tampil di runway. Ini gawe internasional, dan tahun ini kita menjadi tuan rumah,” ungkap Irna.
Selain menghadirkan fashion show, acara ini juga akan diramaikan dengan bazaar UMKM yang diikuti 20 pelaku usaha lokal dengan berbagai produk.
Irna menyebut, kegiatan ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, mulai dari penjahit, desainer, penjual kain, hingga fotografer.
Yang menarik, IRFW 2025 akan menampilkan konsep berbeda dengan menghadirkan musik live. Sejumlah penyanyi Riau, termasuk dari Rumah Seni Datin, akan tampil membawakan lagu-lagu Melayu dan pop untuk mengiringi peragaan busana.
Sementara itu, salah satu dewan juri yang akan hadir, Dharma Willis, menyampaikan komitmennya untuk mempromosikan batik Kuansing.
“Selain terkenal dengan pacu jalur, Kuansing juga punya potensi batik yang luar biasa. saya ingin memperkenalkan batik Kuansing agar lebih dikenal luas, tidak hanya di Riau, tapi juga di luar negeri,” jelasnya.
Irna Juwita menambahkan, IRFW bukan hanya sekadar peragaan busana, melainkan juga wadah untuk memperkuat citra batik Riau agar lebih eksis.
“Target utama kita memang bukan hanya penjualan, tapi bagaimana batik Riau semakin terekspos. Kalau sudah dikenal, otomatis permintaan akan meningkat. Bahkan, pembatik lokal termasuk kaum disabilitas kini sudah banyak yang bisa menghasilkan karya. Modal membatik itu tidak besar, tapi dampaknya sangat besar bagi ekonomi kreatif,” cakapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi.
“Alhamdulillah, tiket yang kami sediakan dengan harga Rp50 ribu sudah terjual lebih dari 500. Itu bukti bahwa masyarakat Riau ingin mendukung acara ini,” ujarnya.
Selain itu, Irna juga menekankan bahwa kegiatan ini murni dibiayai secara mandiri dari kontribusi para desainer dan dukungan sponsor, tanpa melibatkan APBD.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas bisa jalan dengan semangat gotong-royong. Bahkan untuk model pun, kami bekerja sama dengan berbagai agensi dari Riau, Medan, hingga Malaysia. Ada sekitar 160 model dari berbagai kategori umur yang akan tampil,” tambahnya.
Irna juga menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dan pusat bisa memberi perhatian lebih terhadap industri kreatif, khususnya fesyen dan batik Riau.
“Kegiatan ini kami gelar dengan swadaya, tapi kami berharap ke depan pemerintah dapat mendukung lebih nyata, baik melalui promosi, fasilitasi, maupun kebijakan yang berpihak pada pelaku ekonomi kreatif. Kalau ada sinergi, saya yakin batik Riau bisa mendunia,” jelasnya.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan batik Riau ke kancah internasional, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat, UMKM, dan pelaku kreatif di Riau,” pungkas Irna.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan doorprize tiket fashion show ke Bangkok bagi tiga model terpilih. Sementara dewan juri akan memilih lima karya desain terbaik dari para desainer Riau.
Di kesempatan yang sama, Penasehat Puan Aspekraf Riau, Datin Syarifah Aida, juga menyampaikan rasa syukurnya dapat terus berkontribusi untuk daerah asalnya meski berdomisili di Jakarta.
“Terima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari Puan Aspekraf Riau. Walaupun saya tinggal di Jakarta, karena asal saya dari Riau maka saya tetap ingin berkontribusi. Dari Puan Aspekraf Riau inilah saya bisa berkembang, bahkan menjadi salah satu pembatik di Riau dengan label Kiamang Berkau,” ujarnya.
“Alhamdulillah, saya juga sudah beberapa kali menggelar fashion show di luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Bangkok. Insya Allah bulan November nanti kami tampil di Hongkong, dan tahun depan akan ikut di Paris International Fashion Week,” tambahnya.
Konferensi pers ini turut dihadiri dewan juri, penyanyi pengisi acara, serta sejumlah desainer. Penasehat IRFW, Rusli Zainal, tidak dapat hadir karena sedang menjalankan tugas di Bangkok, namun dipastikan akan hadir pada acara puncak 5 Oktober nanti.**
sumber: CAKAPLAH



