Suasana kegiatan Musrenbang Kecamatan Tebing Tinggi Timur di Sungai Tohor yang dihadiri Wabup Kepulauan Meranti, Said Hasyim |
SELATPANJANG – Kecamatan Tebing Tinggi Timur mengajukan puluhan usulan pada musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Sungai Tohor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (13/2/2020).
Puluhan usulan tersebut didominasi pada pembangunan infrastruktur di wilayah Tebing Tinggi Timur. Bahkan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas.
Sebab kata Camat Tebing Tinggi Timur, Saiful Ikhram, ada lima desa yang hingga kini kondisinya masih terisolir.
Akses untuk menuju ke lima desa itu, tidak bisa melalui jalur darat. “Terpaksa warga kelima desa itu harus melalui jalur laut,”ungkap dia pada Musrenbang tadi.
Dikatakannya untuk melewati jalur laut, cost yang harus dikeluarkan cukup besar. “Terkadang bagi sebagian warga, biaya tersebut cukup terbebani,”ucap dia lagi.
“Dan tidak ada jalan lain selain membuka isolasi serta terobosan pembangunan khususnya untuk Tebing Tinggi Timur ini,”sebut Saiful.
Padahal, usulan pembangunan infrastruktur di lima desa itu sudah diprioritaskan dari 2019. “Memang ada kegiatan ini kami dapat, namun pembangunannya hingga kini masih belum terealisasi,”ucap Saiful memaparkan.
“Kami pun berharap kegiatan-kegiatan yang telah kami buat untuk 2021 merupakan tahap lanjutan dari kegiatan 2020 nanti,”katanya dengan nada berharap.
Mendengar pemaparan sang Camat, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim mengatakan jika pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap.
Tentunya pembangunan infrastruktur bisa membuka isolasi bagi daerah-daerah yang terisolir. “Salah satunya desa-desa yang sudah diusulkan pada pembangunan akses darat tersebut,”ucap Said.
Hal itu sangat erat kaitannya dengan angka kemiskinan, namun yang terpenting bagaimana masing-masing individu masyarakat mempunyai kesadaran untuk dapat menggunakan sumber dayanya dan mampu mengolah komoditas yang banyak tersedia
“Kita memang bertahap dalam melakukan pembangunan infrastruktur, tentu saja kondisi ini terus saja berubah sejak lima tahun silam. Semoga isolasi segera terbuka,” kata Said Hasyim.
Sementara terhadap pembangunan yang telah dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi serta kajian hakikat dari pembangunan itu sendiri untuk apa dan siapa sebab sudah menyerap banyak anggaran.
Apalagi saat ini semua kegiatan sudah dianggarkan, namun perlu diketahui harus dialokasikan dengan baik dan tepat sasaran.
“Tidak seperti dulu, saat ini ketika ada kegiatan sudah disiapkan uangnya. Untuk itu bagaimana rasa tanggung jawab kita terhadap program uang yang telah disusun,”ucap dia menekankan.
Menurut dia, untuk anggaran yang terserap pada Musrenbang kali ini, Pemerintah Provinsi Riau sudah menggelontorkan dana sebesar Rp800 miliar termasuk dari Pemerintah Pusat yang sudah ada porsinya.
“Tinggal bagaimana caranya perwakilan kita di pusat sana bisa menarik dana tersebut,”ungkap Meranti Dua ini.
Namun itu semua tidak sekadar menarik dana pusat dan provinsi saja melainkan pejabat juga harus bisa menyerap aspirasi masyarakat dengan turun ke lapangan dan berdiskusi langsung dengan masyarakat.
“Oleh karena itu semua yang hadir di Musrenbang ini bisa menangkap apa masalah yang selama ini dirasakan masyarakat,”ucap Wabup Meranti.
“Selain kita ada juga pejabat yang diberikan tanggung jawab dan bersedia menerima amanah yang telah dititipkan tersebut,”kata Said.
“Setelah perencanaan itu tersusun dengan baik baru kita minta rekomendasi kepala daerah dan diteruskan apa yang menjadi pembahasan kita itu ke tingkat pusat,”ujar mantan Sekdakab Siak ini lagi.
Namun perlu diketahui juga, jika pembangunan ini dinilai dengan uang maka jumlahnya sangat besar.
“Tinggal kita memberikan pemahaman kepada masyarakat dan bagaimana kita membimbing masyarakat saja,”ujarnya mengakhiri.
Kemudian acara Musrenbang pun ditutup dengan penandatanganan berita acara kesepakatan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Kecamatan Tebing Tinggi Timur.(dil)