Polrestabes Medan dan jajaran berhasil ungkap kasus komplotan begal sadis yang beraksi di Kota Medan.

Pres Rilis Pengungkapan kasus 
Medan – Pengungkapan kasus tersebut berlangsung di RS Bhayangkara Medan, pada Rabu (21/8/2019), dipimpin langsung Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dan Kasat Reskrim AKBP Putu Yudha Prawira.
Kehadiran saya di sini bentuk dari penyemangat anggota dalam pengungkapan kasus.
  “Dalam pengungkapan ini ada empat pelaku. Dua di antaranya diberi tindakan tegas terukur dan kita kirim ke tempat semestinya. Dua laki kita tembak di masing-masing kakinya,” ujar Kapolda Sumut
Untuk TKP, Kombes Dadang Hartanto mengatakan pelaku ini beraksi di tujuh lokasi dengan tujuh laporan korban.
   “Para pelaku ini merupakan komplotan begal yang sadis TKP ada tujuh yang kita ungkap. Ini juga merupakan pelaku BPJS Pattimura, namun belum sempat memakan korban. Pelaku empat orang, masing-masing bernama Tengku, Ferdi dan yang melakukan eksekusi langsung Leo dan Guntur,” ujarnya.
Ia menambahkan modus sasaran utama para pelaku membidik tangan kanan korban.
  “Pelaku melukai tangan kanan korban yang mana memegang gas. TKP ini di Polonia dan Medan Baru. Kami amankan pada 17 Agustus 2019 lalu,” ungkapnya.
Dalam pengungkapan kasus begal sadis yang dilakukan kelompok tersebut, petugas juga menghadirkan para korban di mana masing-masing bernama Ali Indra (45), Reza (19) dan Rahmat (34).
Disisi lain, Ali Indra mengataka pada sorotlensa.com bahwa kejadian yang dialaminya terjadi pada (2/7) 
   “Kejadian itu pada bulan Juli kemarin. Saya dipepet satu sepeda motor yang jumlah penumpangnya tiga orang. Kemudian mereka membeset tangan kanan saya dan mengambil sepeda motor,” ujarnya.
Dikatakannya  didalam sepeda motor saya ada dompet  yang berisi, SIM STNK, ia juga menunjukkan bagian pangkal lengan tangan tampak terlihat luka bekas jahitan.
  “Ini kalau digenggam masih teras kebas. Ya belum bisa normal lah,” katanya.
Tidak hanya Ali, kelakuan sadis para pelaku juga dialami Rahmat (34) warga Jalan Menteng VII.
   “Kalau saya dibegal di Jalan Hasanudin
saya dibacok tiga kali bacoan pada tanggal (4 /7) kemarin. Saat kejadian, pelaku menabrak saya dari samping. Mereka turun lalu saya ditebas,” ujarnya.
Pascakejadian, dirinya pun meminta tolong kepada masyarakat. Namun dikarenakan kondisi berdarah warga takut menolongnya.
   “Saya minta-minta tolong, namun warga banyak yang takut karena posisi saya berdarah. Beruntung saya ditolong tukang Gojek lalu dibawa ke RS Malahayati sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Medan,” ungkapnya.
Rahmat sendiri mengalami luka bekas tebasan benda tajam di lengan kanannya , terlihat bekas jahitan di tangannya.
  “Kalau tangan saat ini masih menggunakan pen,” pungkasnya.( Aal )