Ismail, Ketua LPMK Teluk Binjai yang sempat bersiteru dengan Kadisdukcapil |
DUMAI – Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Ismail mengaku kecewa dengan tindakan arogansi dari seorang Sy.
Sy sendiri tak lain adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dsidukcapil) Kota Dumai.
Diketahui antara Ismail dan Sy sempat bersitegang akibat diduga permasalahan kepengurusan akte kematian seorang warga di Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur.
Is sapaan akrabnya menduga jika Sy sudah beberapa kali melakukan sikap kasarnya ini kepada warga lain.
“Hanya saja kita tidak tahu dan kebetulan saya juga jadi korbannya,”sebut dia kepada sorotlensa.com, Jumat (10/1/2020) malam.
Is mengatakan jika kejadian tersebut berawal dari niat baiknya menolong salah seorang warga yang meminta pertolongan kepadanya untuk melakukan pengurusan akte kematian keluarganya.
Merasa jiwa sosialnya terpanggil dan sudah biasa membantu warga sekitar, Is pun bersedia membantu kepengurusan dokumen kematian tersebut.
Saat pengurusan dokumen berjalan, semua persyaratan telah dilengkapi Is, sehingga dokumen tersebut lebih cepat selesai dari waktu kepengurusan.
Tentu saja hal ini tak lepas dari bantuan petugas untuk menyiapkan dokumen kematian dari keluarga warganya.
Setelah berkasnya selesai, Is pun meminta bantuan kepada pihak Disdukcapil untuk segera membubuhi tanda tangan pada akte kematian tersebut agar secepatnya digunakan oleh warganya untuk melanjutkan kepengurusan di RSUD Kota Dumai.
Dari penuturannya yang menirukan bahasa salah seorang petugas, kalau ingin cepat selesai, silahkan saja menemui Kadisdukcapil untuk mendapatkan tanda tangan tersebut.
“Bapak langsung aja menemui pak kadis, namun kalau tidak, bapak harus bersabar menunggu, sama seperti warga lainnya,”ucap Is.
Mendengar hal itu, ia pun bergegas sembari memegang berkas tersebut, dirinya pun memasuki ruangan kadis dengan maksud mengutarakan keinginannya itu.
Namun kenyataan tak sesuai dengan harapannya, Is yang merasa tidak melakukan kesalahan, secara mendadak mendapat penyerangan verbal dari Sy.
Membuat keduanya berakhir pada percekcokan bahkan saling berbaku hantam.
“Betul-betul saya kecewa, padahal maksud saya hanya meminta tolong kepada dia (Sy) dan saya berbicarapun dengan nada sopan, tapi secara tiba-tiba malah saya dibentak dan berkas yang saya ajukan malah dibuang Sy,”tutur dia menjelaskan.
“Bahkan saya diusirnya dan saya juga dilempar dengan vas bunga,”kata Is yang ketika ditanya apa penyebab sang kadis menjadi arogan?
Is pun menjawab tidak tahu. “Ya saya juga tidak mengerti kenapa dia begitu, ya mungkin saja dia lagi kesal sama seseorang trus imbas amarahnya dilemparkan ke saya,”terang Is menimpali.
“Karena tidak terima, saya pun bilang ke dia, jangan pernah samakan aku dengan orang lain, mungkin kau bisa semena-mena dengan yang lain, namun tidak dengan aku,”sebut Is mengakhiri.(tim)