SOROTLENSA, DUMAI – Dua kelurahan di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai mendapat dukungan dana peningkatan kualitas di bidang kesehatan oleh PT Pertamina RU II Dumai sebesar Rp642 juta melalui anggaran program sosial kemasyarakatan perusahaan atau coorporate social responsibility (CSR).
Dua kelurahan itu di antaranya Tanjung Palas dan Jaya Mukti ,dimana kedua wilayah berada di sekitar pengoperasian kilang minyak Putri Tujuh milik Pertamina.
Bantuan tersebut berupa penambahan alat kesehatan, penyehatan drainase, program bank sampah yang ramah lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terakhir program posyandu.
Khusus program posyandu dan PHBS, terdapat sekitar 65 kader posyandu dan 120 kepala keluarga di dua kelurahan tersebut.
Sedangkan program infrastruktur kesehatan, Pertamina membantu anggaran pembangunan drainase sepanjang 300 meter dan 62 unit tempat sampah ramah lingkungan.
Bantuan diserahkan kepada lima kader posyandu, puskesmas, ketua rukun tetangga (RT) dan Dinas Kesehatan Kota Dumai.
Penyerahan itu dilakukan oleh Pejabat sementara (Pjs) General Manager (GM) Pertamina RU II Dumai, Joko Pranoto, Kamis (27/7/2018) di Kantor Camat Dumai Timur, Jalan Putri Tujuh.
Dikatakan Joko, sebagai BUMN, selain bertanggungjawab atas ketahanan energi nasional, Pertamina juga dapat tugas tambahan agar peduli dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat sekitar, salah satu bidang kesehatan.
“Semoga bantuan ini berkah dan bisa didayagunakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat sekitar operasional kilang minyak pertamina,”ujarnya singkat
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Faisal cukup mengapresiasikan hal itu. Semoga posyandu dan puskesmas dalam memberikan pelayan kesehatan kepada masyarakat semakin optimal. Meskipun menurutnya, jika perhatian perusahaan pertambangan dan migas itu hanya terfokus pada wilayah ring I areal operasional mereka saja, melainkan merata ke seluruh kelurahan bahkan di daerah pinggiran sekalipun.
Sebab untuk bidang kesehatan masyarakat di Dumai memiliki 10 puskesmas, 500 posyandu dan program sahabat ambulance diharap juga butuh dukungan Pertamina, karena pemerintah kewalahan akibat keterbatasan anggaran.
“Sahabat ambulance setiap hari melayani 100 pasien, dan kita kewalahan untuk operasional dan bahan bakar, ditambah lagi kendala minim peralatan kesehatan seperti timbangan dan meja untuk posyandu. Jadi kita berharap agar Pertamina bisa mendukung program yang sama terhadap seluruh kelurahan,”tutupnya.(red/ant)