Jalan Sultan Hasanuddin Kota Dumai. (Foto pasangannya.com) |
SOROTLENSA, DUMAI – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Dumai memulai proyek peningkatan infrastruktur Jalan Hasanuddin. Dengan sistem overlay sepanjang 880 meter untuk dua jalur yang menelan biaya Rp2 miliar.
Kegiatan tersebut berupa pengerasan dan penebalan aspal di ruas jalan utama perkotaan.
“Diawali dengan pengelupasan bahu jalan yang diberi waktu selama 120 hari,”ungkap pejabat teknis kegiatan di Dinas PUPR Dumai, Reza Pahlevi, Kamis (19/7/18) kepada media.
“Pengerasan Jalan Hasanuddin sudah dimulai dan ditarget selesai empat bulan ke depan,” kata Reza.
Dijelaskannya jalan yang berlebar delapan meter itu nantinya akan dibuat drainase untuk lubang air agar tidak terjadi genangan air di badan jalan.
Selanjutnya Dinas PUPR akan mengawasi pelaksanaan proyek tersebut agar mendapat hasil memuaskan dan tepat waktu pengerjaan sesuai waktu ditentukan, sehingga masyarakat merasa nyaman di jalan.
“Plang proyek juga sudah dipasang, dan kita akan mengawasi pekerjaan agar tidak menyalahi ketentuan,” sebutnya.
Hal ini yang telah ditegaskan Wali Kota Dumai, Zulkifli AS sebelumnya akan terus menekankan pelaksanaan seluruh proyek kegiatan dalam rangka menunjang pembangunan dapat rampung tepat waktu dan hasil kerjanya maksimal hingga tahan lama dan tidak bermasalah.
“Diharapkan kegiatan tuntas tepat waktu dan tidak menimbulkan persoalan dengan hasil maksimal dan tahan lama dinikmati masyarakat,”kata Zul As beberapa waktu lalu.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Dumai Muhammad Syahminan menyebutkan, serapan anggaran pembangunan fisik pada instansi dipimpinnya hingga Juni 2018 masih minim, atau sekitar 10 persen, namun 95 persen proyek lelang selesai tender.
Rendahnya serapan anggaran fisik atau masih 10 persen ini karena proses tender selesai pada Mei 2018, dan pelaksanaan baru dimulai, namun diharap pekerjaan terus digesa.
Menurutnya, kegiatan fisik masih prioritas peningkatan infrastruktur jalan, dan total anggaran proyek lelang PUPR Dumai tahun 2018 ini sekitar Rp80 miliar, terbagi tiga bidang, yaitu, bina marga, cipta karya dan sumber daya air.
“Dana proyek fisik di bina marga sekitar Rp30 miliar, dan cipta karya dengan sumber daya air berkisar belasan miliar rupiah, dan anggaran disesuaikan keuangan daerah,”sebutnya.
Sumber : Antara