Salah seorang mahasiswa ikut menyuarakan kekesalan mereka terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi kelangkaan gas LPG 3kg di depan Kepala Disperindag Dumai, Zulkarnain. |
SOROTLENSA, DUMAI – Gabungan
mahasiswa dari berbagai kampus melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Perindustrian
dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai.
mahasiswa dari berbagai kampus melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Perindustrian
dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai.
Gabungan
mahasiswa itu diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
dari akademi keperawatan dan kebidanan yang meminta ketegasan dari pihak Disperindag
dalam mengatasi kelangkaan tabung gas 3 kg atau dalam bentuk kemasan gas melon,
Kamis (13/9/18).
mahasiswa itu diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
dari akademi keperawatan dan kebidanan yang meminta ketegasan dari pihak Disperindag
dalam mengatasi kelangkaan tabung gas 3 kg atau dalam bentuk kemasan gas melon,
Kamis (13/9/18).
Hal
ini cukup mendasar, karena hingga saat ini kelangkaan masih saja terjadi di
sejumlah wilayah di kota pelabuhan dan industri tersebut. Padahal pihak pemerintah sebelumnya
sudah membentuk tim gabungan seperti Disperindag, Komisi II DPRD Dumai,
Pertamina Bagian Pemasaran Pekanbaru dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak
(sidak) ke sejumlah rumah makan pada Senin, 10 September 2018 lalu.
ini cukup mendasar, karena hingga saat ini kelangkaan masih saja terjadi di
sejumlah wilayah di kota pelabuhan dan industri tersebut. Padahal pihak pemerintah sebelumnya
sudah membentuk tim gabungan seperti Disperindag, Komisi II DPRD Dumai,
Pertamina Bagian Pemasaran Pekanbaru dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak
(sidak) ke sejumlah rumah makan pada Senin, 10 September 2018 lalu.
Bahkan
terjadi temuan dengan melakukan tindakan mengganti setiap dua tabung gas melon
dengan satu tabung bright gas 5,5 kg berwarna merah muda. Namun tindakan itu
masih dirasa kurang bagi mahasiswa, dan menurut mereka tindakan yang dilakukan
pemerintah hanyalah bersifat seremonial belaka.
terjadi temuan dengan melakukan tindakan mengganti setiap dua tabung gas melon
dengan satu tabung bright gas 5,5 kg berwarna merah muda. Namun tindakan itu
masih dirasa kurang bagi mahasiswa, dan menurut mereka tindakan yang dilakukan
pemerintah hanyalah bersifat seremonial belaka.
Sebagaimana
disampaikan koordinator lapangan (Korlap) I, Andi Qadri di sela-sela
teriakannya di depan Kepala Disperindag Kota Dumai, Zulkarnain.
disampaikan koordinator lapangan (Korlap) I, Andi Qadri di sela-sela
teriakannya di depan Kepala Disperindag Kota Dumai, Zulkarnain.
Dari
penyampaian kekecewaannya itu bersama mahasiswa lainnya, ada lima poin penting
yang diujarkannya. Pertama, meminta kepada pemerintah daerah menjalankan
prosedural penyaluran yang subsidi agar tepat sasaran.
penyampaian kekecewaannya itu bersama mahasiswa lainnya, ada lima poin penting
yang diujarkannya. Pertama, meminta kepada pemerintah daerah menjalankan
prosedural penyaluran yang subsidi agar tepat sasaran.
Kedua
meminta Disperindag untuk melakukan pengawasan kepada agen dan pangkalan dalam
bentuk pendistribusian gas. Ketiga menuntut Pertamina untuk lebih selektif dalam
memilih agen gas LPG 3kg agar pembagian pangkalan setiap daerah tepat sasaran.
meminta Disperindag untuk melakukan pengawasan kepada agen dan pangkalan dalam
bentuk pendistribusian gas. Ketiga menuntut Pertamina untuk lebih selektif dalam
memilih agen gas LPG 3kg agar pembagian pangkalan setiap daerah tepat sasaran.
“Serta
menuntut Disperindag dan Pertamina mencabut izin agen dan pangkalan yang
terbukti menyalahi aturan,”tuturnya yang diamini mahasiswa lainnya.
menuntut Disperindag dan Pertamina mencabut izin agen dan pangkalan yang
terbukti menyalahi aturan,”tuturnya yang diamini mahasiswa lainnya.
“Kita
juga menuntut seluruh elemen yang terkait untuk terus berkoordinasi,”ucapnya
lagi.
juga menuntut seluruh elemen yang terkait untuk terus berkoordinasi,”ucapnya
lagi.
Andi Qadri, selaku Korlap I perwakilan mahasiswa yang menyuarakan keluhan masyarakat terkait kelangkaan LPG 3kg di depan kantor Disperindag Kota Dumai |
Terakhir
ia juga meminta kepada Pemerintah Dumai untuk mencopot jabatan kepala dinas
yang selama ini diemban oleh Zulkarnain.
ia juga meminta kepada Pemerintah Dumai untuk mencopot jabatan kepala dinas
yang selama ini diemban oleh Zulkarnain.
”Karena
dianggap tidak berkompeten dalam menjalankan tugasnya terutama dalam mengatasi
permasalahan ini yang kami lihat sudah seperti agenda tahunan,”sebutnya.
dianggap tidak berkompeten dalam menjalankan tugasnya terutama dalam mengatasi
permasalahan ini yang kami lihat sudah seperti agenda tahunan,”sebutnya.
“Khususnya
beberapa tahun belakangan ini, selalu hal ini saja yang terus terjadi. Mau
sampai kapan seperti ini, tahun lalu waktu kami melakukan hal serupa, tetap
saja respon pak Kadisperindag yang terhormat cukup lambat. Masa kami harus
berteriak-teriak dulu baru ada tindakan,”sebut Qadri dengan nada memanas.
beberapa tahun belakangan ini, selalu hal ini saja yang terus terjadi. Mau
sampai kapan seperti ini, tahun lalu waktu kami melakukan hal serupa, tetap
saja respon pak Kadisperindag yang terhormat cukup lambat. Masa kami harus
berteriak-teriak dulu baru ada tindakan,”sebut Qadri dengan nada memanas.
Hal
senada juga dikatakan Habli Rizqo, Korlip II itu menjelaskan jika kelangkaan
ini masih terjadi di wilayah Bumi Ayu di Jalan Kerinci, RT 04, Kecamatan Dumai
Selatan sampai saat ini tertulis jelas kalau di pangkalan yang bercokol di
daerah itu menyebutkan gas habis.
senada juga dikatakan Habli Rizqo, Korlip II itu menjelaskan jika kelangkaan
ini masih terjadi di wilayah Bumi Ayu di Jalan Kerinci, RT 04, Kecamatan Dumai
Selatan sampai saat ini tertulis jelas kalau di pangkalan yang bercokol di
daerah itu menyebutkan gas habis.
“Ditulis
besar – besar pula tu.. yang membuat herannya, di lokasi itu pula banjir,”ungkapnya.
besar – besar pula tu.. yang membuat herannya, di lokasi itu pula banjir,”ungkapnya.
Kejadian
serupa juga dirasakan masyarakat Bulu Hala, Kelurahan Basilam, Kecamatan Sungai
Sembilan. Menurutnya saking langkanya gas melon di daerah itu, harga yang
dipatok pun sampai 40 ribu rupiah.
serupa juga dirasakan masyarakat Bulu Hala, Kelurahan Basilam, Kecamatan Sungai
Sembilan. Menurutnya saking langkanya gas melon di daerah itu, harga yang
dipatok pun sampai 40 ribu rupiah.
“Dan
kami punya buktinya berupa video. Begitu dapat informasinya dari masyarakat
setempat, kami langsung ke lokasi, dan ternyata benar,”ucap Habli.
kami punya buktinya berupa video. Begitu dapat informasinya dari masyarakat
setempat, kami langsung ke lokasi, dan ternyata benar,”ucap Habli.
“Maka
dari itu kalau pak Kadisperindag tidak bisa mengatasi masalah ini, lebih bagus
diganti saja,”teriaknya.
dari itu kalau pak Kadisperindag tidak bisa mengatasi masalah ini, lebih bagus
diganti saja,”teriaknya.
“Sedangkan
mengenai turlap (sidak tim gabungan ke rumah makan) kemarin itu, hanyalah
tindakan seremonial, nyatanya dari hasil turlap kemarin itu sampai saat ini
masih saja ada gas melon yang langka,”katanya lagi geram.
mengenai turlap (sidak tim gabungan ke rumah makan) kemarin itu, hanyalah
tindakan seremonial, nyatanya dari hasil turlap kemarin itu sampai saat ini
masih saja ada gas melon yang langka,”katanya lagi geram.
“Berarti
hal ini seperti ada permainan, dan adanya terindikasi mafia gas melon,”ujar
pemuda yang tergabung dalam organisasi PMII ini berkoar.
hal ini seperti ada permainan, dan adanya terindikasi mafia gas melon,”ujar
pemuda yang tergabung dalam organisasi PMII ini berkoar.
Sehingga
dari hasil demo tersebut, mereka berkeinginan agar Disperindag khususnya, juga dapat menindak pangkalan
yang bandel, sengaja menjual gas melon ke rumah makan.
dari hasil demo tersebut, mereka berkeinginan agar Disperindag khususnya, juga dapat menindak pangkalan
yang bandel, sengaja menjual gas melon ke rumah makan.
Selanjutnya
tindak tegas penjual LPG 3 kg di warung-warung kecil, yang menjual dengan nilai
23 hingga 25 ribu rupiah per tabung.
tindak tegas penjual LPG 3 kg di warung-warung kecil, yang menjual dengan nilai
23 hingga 25 ribu rupiah per tabung.
“Ini
kan sudah menyalahi aturan, dan bisa dipidanakan, nah seharusnya pemerintah
terkait dalam hal ini Disperindag menindak tegas permasalahan ini,”terangnya.
kan sudah menyalahi aturan, dan bisa dipidanakan, nah seharusnya pemerintah
terkait dalam hal ini Disperindag menindak tegas permasalahan ini,”terangnya.
“Jadi
tolonglah pak, lebih diseriuskan lagi penyelesaian keluhan bagi masyarakat seperti
kami. Di rumah kami saja ada yang sampai lima hari menunggu dan menunggu gas
tersebut. Bahkan kami rela membeli dengan harga tinggi sekalipun agar kami
dapat gas melon iti,”tuturnya dengan nada keras.
tolonglah pak, lebih diseriuskan lagi penyelesaian keluhan bagi masyarakat seperti
kami. Di rumah kami saja ada yang sampai lima hari menunggu dan menunggu gas
tersebut. Bahkan kami rela membeli dengan harga tinggi sekalipun agar kami
dapat gas melon iti,”tuturnya dengan nada keras.
Untuk
itu dalam hal ini, pihaknya akan memberikan tenggat waktu hingga 2×24 jam kepada
pemerintah melalui surat yang mereka ajukan berupa pakta integritas.
itu dalam hal ini, pihaknya akan memberikan tenggat waktu hingga 2×24 jam kepada
pemerintah melalui surat yang mereka ajukan berupa pakta integritas.
“Berarti kami tunggu sampai hari Sabtu (15/9/18) nanti, kalau
tidak ada tanggapan dan terus terjadi kelangkaan, kami berjanji akan membawa
massa lebih banyak lagi,”tukasnya menutup.
tidak ada tanggapan dan terus terjadi kelangkaan, kami berjanji akan membawa
massa lebih banyak lagi,”tukasnya menutup.
Di
kesempatan yang sama, Kepala Disperindag Kota Dumai, Zulkarnain cukup memahami
apa yang dikeluhkan para mahasiswa. Namun menurutnya sejauh ini, pihaknya sudah
melakukan tindakan dengan melakukan investigasi bersama tim gabungan.
kesempatan yang sama, Kepala Disperindag Kota Dumai, Zulkarnain cukup memahami
apa yang dikeluhkan para mahasiswa. Namun menurutnya sejauh ini, pihaknya sudah
melakukan tindakan dengan melakukan investigasi bersama tim gabungan.
Ketika
ada temuan, pihaknya langsung menarik gas melon tersebut dan menukarkannya
dengan tabung gas non subsidi.
ada temuan, pihaknya langsung menarik gas melon tersebut dan menukarkannya
dengan tabung gas non subsidi.
“Termasuk
kepada pangkalan yang membandel. Hal ini kita limpahkan ke Pertamina, yakni
mulai dikasih pembinaan, pengurangan kuota bahkan pangkalannya bisa – bisa disegel,”ucap
Zulkarnain.
kepada pangkalan yang membandel. Hal ini kita limpahkan ke Pertamina, yakni
mulai dikasih pembinaan, pengurangan kuota bahkan pangkalannya bisa – bisa disegel,”ucap
Zulkarnain.
Sementara
menurut dia permasalahan ini terjadi di seluruh Indonesia.”Jadi bukan hanya di
Dumai melainkan seluruh daerah. Kami tidak diam dan kami sampai saat ini masih
menelusuri hal-hal pemicu kelangkaan,”kata mantan Kepala Bagian Hukum Pemko
Dumai ini.
menurut dia permasalahan ini terjadi di seluruh Indonesia.”Jadi bukan hanya di
Dumai melainkan seluruh daerah. Kami tidak diam dan kami sampai saat ini masih
menelusuri hal-hal pemicu kelangkaan,”kata mantan Kepala Bagian Hukum Pemko
Dumai ini.
Dia
pun berharap kepada mahasiswa dan seluruh masyarakat Dumai, jika memang ada
sesuatu mengetahui pemicu kelangkaan ini sampaikan kepadanya, biar langsung
ditindak.
pun berharap kepada mahasiswa dan seluruh masyarakat Dumai, jika memang ada
sesuatu mengetahui pemicu kelangkaan ini sampaikan kepadanya, biar langsung
ditindak.
“Yang
pasti kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan
ini bahkan siang malam. Namun untuk itu kami perlu juga kerjasama masyarakat
untuk turut serta, jadi apa yang kita harapkan dapat terselesaikan,”tutupnya.
pasti kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan
ini bahkan siang malam. Namun untuk itu kami perlu juga kerjasama masyarakat
untuk turut serta, jadi apa yang kita harapkan dapat terselesaikan,”tutupnya.
Penuturan
yang sama juga disampaikan Paruntungan Pane, selaku politisi Nasdem yang
mewakili Komisi II DPRD Kota Dumai. Baginya tindakan mahasiswa cukup wajar, dan
merupakan langkah yang positif.
yang sama juga disampaikan Paruntungan Pane, selaku politisi Nasdem yang
mewakili Komisi II DPRD Kota Dumai. Baginya tindakan mahasiswa cukup wajar, dan
merupakan langkah yang positif.
Namun
ia kurang setuju jika pihak eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak
berupaya menyelesaikan jeritan masyarakat ini.
ia kurang setuju jika pihak eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak
berupaya menyelesaikan jeritan masyarakat ini.
”Dan
sejauh ini bahkan sampai sekarang tim gabungan terus bertindak. Kami juga sudah
mendapati ada beberapa pangkalan yang sudah ditindak. Salah satunya dengan
pengurangan kuota LPG 3kg oleh Pertamina bagian Pemasaran di Pekanbaru,”kata dia meskipun ia kurang bisa memastikan berapa pangkalan yang terkena sanksi oleh Pertamina.(red)
sejauh ini bahkan sampai sekarang tim gabungan terus bertindak. Kami juga sudah
mendapati ada beberapa pangkalan yang sudah ditindak. Salah satunya dengan
pengurangan kuota LPG 3kg oleh Pertamina bagian Pemasaran di Pekanbaru,”kata dia meskipun ia kurang bisa memastikan berapa pangkalan yang terkena sanksi oleh Pertamina.(red)