Konfercab I PMII Kabupaten Meranti, Harapkan Mahasiswa Mampu Berkontribusi membangun Meranti

MERANTI – Dalam membentuk karakter generasi muda Meranti, Asisten III Sekdakab meranti resmi buka Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Konferensi I bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Aula Kantor. Jumat (10/07/2020)
Seperti yang disampaikan Mantan Ketua PMII Meranti Hanafi, sebagai mahasiswa harus eksis memberikan kontribusi bagi kemajuan pembangunan Meranti. Dengan cara tetap bersifat kritis mengawal semua dinamika khususnya kebijakan pemerintah demi kepentingan rakyat.
“Dengan memiliki sifat kritis, hendaknya bisa  berjalan secara beretika dan konstruktif, artinya tidak hanya bisa mengkritisi tapi harus disertai dengan solusi yang mampu memberikan semangat positif bagi kemajuan Meranti,” Tambahnya
Melalui Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Konfercab PMII, Sekiraya dapat membentuk pemuda-pemudi yang memiliki semangat juang tinggi serta bisa menggantikan estafet kepemimpinan di Kepulauan Meranti 
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua KNPI Meranti Rudi Tanjung, menurutnya pelatihan Kader Dasar dan Konfercab PMII ini hendaknya dapat menjadi momentum dalam mencetak Kader yang kritis yang nantinya mampu mewarnai pergerakan pemuda dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Kader PMII harus bisa menjadi mitra pemerintah yang kritis dan tidak lembek, namun disetiap penyampaian harus menggunakan cara cara yang beradap dalam mengawal kebijakan pemerintah demi kepentingan rakyat,” Harapnya  
Rosdaner, asisten III Sekdakab Meranti
Kemudian Rosdaner juga menambahkan, didalam organisasi hendaknya dibentuk dengan hati suci dan niat yang baik agar mampu bertahan dan berjalan sesuai dengan apa yang inhin dicapai.
“Pemuda generasi penerus Meranti yang tergabung dalam organisasi harus mengesampingkan ego sektoral agar mampu mencapai semua target yang telah direncanakan dan yang terpenting adalah semangat persatuan dan silahturahmi untuk menghindari terjadi konflik, banyak silahturahmi banyak pengalaman,” Ucapnya
Sebagai mitra pemerintah yang kritis harus memiliki alasan yang kuat dalam menyampaikan aspirasi. 
“Silahkan kritis tapi memiliki alasan yang kuat serta dapat memberikan solusi dalam setiap masalah yang dihadapi,” paparnya.
Pemerintah Daerah menyadari lahirnya reformasi tidak terlepas dari peran mahasiswa namun dalam menyampaikan aspirasi tetap menjaga etika yang sifatnya membangun.
Mahasiswa juga harus dapat menjadi pencerah ditengah masyarakat, dengan  memberikan pengertian kepada masyarakat penerima manfaat bantuan Covid-19 Dimana nantinya masyarakat yang berhak menerima adalah masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 bukan untuk masyarakat yang mampu
Sebagai garda terdepan dalam membangun Meranti mahasiswa hendaknya dapat menjadi mitra Pemda dalam membangun daerah khususnya menekan angka kemiskinan di Meranti dengan melakukan berbagai inovasi.
“Semoga dapat membantu pembangunan Meranti jadi lebih baik lagi kedepan,” Harap Rosdaner. (ADV/DIL)